4 Fase Pertumbuhan Bakteri Lengkap

4 Fase Pertumbuhan Bakteri Lengkap - Bakteri adalah salah satu kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel, organisme ini termasuk kedalam prokariota dan berukururan relatif kecil (mikroskopik ) serta memiliki peran besar dalam kehidupan manusia baik menguntungkan maupun merugikan.


Pertumbuhan bakteri sangat relatif cepat dengan membentuk sel-sel baru, dengan memanfaatkan nutrient yang ditempatinya/lingkungannya. Perlu diketahui, ada empat fase pertumbuhan bakteri yaitu fase lage, fase logaritma (eksponensial), fase stasioner dan fase kematian. Untuk lebih lengkapnya perhatikan penjelasan dan pengertian dibawah ini.

Fase Pertumbuhan Bakteri

1. Fase Lag (Fase Penyesuaian)

Fase lag adalah salah satu fase dimana bakteri baru melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan baru yang ditempati. Fase lag ini akan berakhir sangat bervariasi tergantung dengan komposisi media, pH, suhu, aerasi, jumlah sel pada inokulum awal dan sifat fisiogis mikroorganisme pada media sebelumnya.

2. Fase Logaritma (Fase Eksponensial)

Fase logaritma adalah salah satu fase dimana bakteri sudah melakukan penyesuaian dan sel mulai membelah hingga mencapai populasi yang maksimum. Pada fase ini tidak ada menambah populasi, melainkan sel mengalami perubahan dalam komposisi kimia dan bertambah ukuran serta substans intraseluler bertambah. Fase ini juga ditandai dengan periode pertumbuhan yang cepat, setiap sel dalam populasi membelah menjadi dua sel.

3. Fase Stasioner

Fase stasioner adalah salah satu fase dimana terjadi laju pertumbuhan bakteri dengan menuju kematian, sehingga jumlah bakteri secara keseluruhan bakteri akan tetap. Tetapi keseimbangan jumlah bakteri dari keseluruhan akan mengalami derajat pembelahan sel. Hal tersebut disebabkan oleh kadar nutrisi yang berkurang dan akumulasi produk toksik yang menganggu saat terjadinya pembelahan sel.

4. Fase Kematian

Fase kematian adalah fase terakhir pertumbuhan bakteri, dimana fase ini disebabkan oleh peningkatan laju kematian yang melampaui laju pertumbuhan sehingga secara keseluruhan bakteri akan mengalami penurunan populasi dan mengakibatkan bakteri mudah mati. Fase ini ditandai dengan kekurangan nutrisi dalam lingkungan/media bakteri dan toksik yang tidak mendukung atau menganggu laju pertumbuhan maupun pembelahan sel.

Demikianlah informasi tentang 4 Fase Pertumbuhan Bakteri. Semoga bermanfaat.

Related Posts:

Pengertian Archaebacteria dan Ciri-Ciri Archaebacteria Lengkap

Pengertian Archaebacteria dan Ciri-Ciri Archaebacteria Lengkap - Pengertian archaebacteria, secara umum adalah sel-sel pertama kali muncul atau sel paling awal yang memiliki kekerabatan dengan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel).


Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani, yaitu “archaio”  yang berarti kuno. Sehingga archaebacteria dapat diartikan sebagai organisme yang hidup paling tua/tertua di bumi, diduga achaebacteria awal dibumi tempat hidupnya ekstrim. Archaebacteria disebut juga dengan bakteri purba/kuno.

Ciri-Ciri Umum Archaebacteria

    Bersifat anaerob, uniseluler dan eukariotik (memiliki membran inti sel).
    Berbentuk variasi, seperti bulat, spiral, batang dan bahkan tidak beraturan.
    Dinding sel tidak emiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan protein).
    Struktur tubuh sederhana dan memiliki ukuran tubuh 0,1- 200 mikron.
    Dapat hidup dilingkungan ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut kadar garam tinggi, lingkungan asam dan sebagainya).

Jenis-Jenis Archaebacteria

    Archaebacteria Halofilik: habitatnya dapat hidup pada lingkungan dengan salinitas (kadar garam tinggi), misalnya halobacterium.
    Archaebacteria Metanogenik: memproleh makanan dari proses pembusukan bahan organik dan menghasilkan gas metana tinggi, misalnya methanococcus.
    Archaebacteria Pereduksi Sulfur: memproleh makanan dengan memanfaatkan hidrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energi, misalnya sulfolobus.
    Archaebacteria Thermoasidofilik: dapat hidup dengan mengoksidasikan sulfur di lingkungan, misalnya kawah vulkanik, lubang vulkanik gunung berapi atau mata air bersulfur.

Demikianlah informasi sekilas mengenai Pengertian Archaebacteria dan Ciri-Ciri Umum Archaebacteria.        
       

Related Posts:

Keuntungan dan Kerugian Eubacteria (Bakteri) Dalam Kehidupan Lengkap

Keuntungan dan Kerugian Eubacteria (Bakteri) Dalam Kehidupan Lengkap - Eubacteria adalah salah satu jenis organisme tunggal, yang sering disebut dengan “bakteri sejati”. Bakteri ini memiliki peranan manfaat yang sangat beragam baik bisa menguntungkan maupun merugikan bagi manusia.


Namun, sebelum membahas mengenai keuntungan dan kerugian bakteria eubacteria, ada beberapa ciri-ciri eubacteria (bakteri) yang harus diketahui adalah sebagai berikut.

Ciri-Ciri Eubacteria (Bakteri):

    Memiliki sel tunggal, bersifat prokariotik (tidak memiliki membran inti)
    Bersifat heterotrof dan tidak berklorofil.
    Hidup bebasa, berkoloni, patogen dan siliter.
    Berbentuk variasi, batang, bulat, spiral dan sebagainya.
    Memiliki ukuran tubuh 1-5 mikron
    Perkembangbiakan generatif dan vegetatif.

Keuntungan dan Kerugian Eubacteria (Bakteri)

Keuntungan Eubacteria (Bakteri):

    Sebagai sumber makanan, karena mengandung gizi yang cukup tinggi terutamanya protein, contoh bakteri
    Dapat dimanfaatkan untuk pembuatan keju dan mentega, contoh bakteri Streptococcus dan Streptococcus cremoris.
    Dapat dimanfaatkan untuk pembuatan obat antibiotik, contoh bakteri Bacillus subtilis.
    Dapat membantu menghasilkan obat antibiotik aureomisin, contoh bakteri Streptomyces aureofaciens.
    Dapat dimanfaatkan untuk pembuatan nata de coco, contoh bakteri Acetobacter xylinum.
    Dapat membantu dalam proses pembuatan yoghurt, conto bakteri Bulgaricus dan Streptococc Lactobacillus us thermopilus.

Kerugian Eubacteria (Bakteri):


    Menyerang pucuk daun padi, contoh bakteri Xanthomonas oryza.
    Menyerang tanaman kubis, contoh bakteri Xanthomonas campestris.
    Penyebab peyakit bengkak pada rahang sapi, contoh bakteri Atinomyces bovie.
    Penyebab penyakit lepra, contoh bakteri Penyebab penyakit lepra, contoh bakteri Mycobacterium leprae.
    Penyebab penyakit tifus, contoh bakteri Salmonella typhosa.
    Penyebab penyakit batuk rejan, contoh bakteri Bordetella pertusis.

Demikianlah Informasi tentang Keuntungan dan Kerugian Bakteri Eubacteria Bagi Kehidupan Manusia. Semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca       

Related Posts:

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Lengkap

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Lengkap - Pada umumnya sel hewan memiliki ukuran relatif kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan. Namun, untuk menentukan dengan teliti dan baik sebaiknya menggunakan bantuan alat mikroskop bertujuan untuk dapat melihat setiap bagian-bagian tertentu pada  sel tumbuhan dan sel hewan.

Adapun beberapa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang dapat dilihat pada gambar diatas adalah sebagai berikut:


Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Adapun beberapa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan, secara umum yaitu:

1. Sel Hewan

    Memiliki ukuran sel relatif kecil dibandingkan sel tumbuhan
    Tidak memiliki kloroplas (plastid)
    Tidak memiliki dinding sel
    Memiliki lisosom
    Memiliki badan golgi
    Memiliki sitoplasma
    Memiliki bentuk tidak tepat
    Tidak memiliki vakuola (bila ada pun jarang ditemukan)

2. Sel Tumbuhan

    Memiliki ukuran sel relatif besar dibandingkan sel hewan
    Memiliki kloroplas (plastid)
    Memiliki dinding sel dan membran sel
    Tidak memiliki lisosom
    Tidak memiliki sentrosom
    Memiliki vakuola berukuran besar dan berjumlah banyak

Adapun beberapa perbedaan lainnya yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

NoPerbedaan Sel Hewan Sel Tumbuhan
1.Bentuk SelBerbagi macam, dapat berubah bentuk dan tidak keras/kakuBentuk sel kaku, sebagian kecil berubah bentuk, kecuali derivat sel
2.Dinding SelTidak AdaAda
3.Elastisitas JaringanTinggi, dan tidak adanya dinding selRendah, karena adanya dinding sel
4.FlagelaSering ditemukanJarang ditemukan, hanya terdapat dibeberapa tumbuhan
5.GlioksisomTidak adaAda
6.Ketahanan TekananLemah, karena tidak memiliki dinding selKuat, karena memiliki dinding sel
7.Letak Inti SelDibagian tengah selBerada di phiriperal sitoplasma
8.LisosomBanyak ditemukanJarang ditemukan
9.Matriks EkstrakselulerAdaTidak ada
10.Organel RespirasiMitokondriaPlastida dan Mitokondria
11.Pembentukan SpindleSecara AmphiastralSecara Anastral
12.PlastisidaTidak adaAda (Kromoplas, kloroplas, leukoplas)
13.Sambungan Antar SelDesmosome,Tight JunctionPlasmodesmata
14.SentriolAdaTidak ada
15.SentrosomAdaTidak ada/jarang
16.SiliaSering ditemukanJarang ditemukan
17.Sitokinesis SelMembentuk FurrowingMembentuk lempeng mitosis
18.Tingkat TotipotensiRendahTinggi
19.Ukuran SelKecilBesar
20VakuolaBerukuran kecilBerukuran besar


Related Posts:

Sistem Pencernaan Pada Ikan Lengkap Dengan Fungsinya

Sistem Pencernaan Pada Ikan Lengkap Dengan Fungsinya - Sistem pencernaan ikan secara anatomis, alat pencernaan ikan sangat berkaitan dengan bentuk tubuh, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat pencernaan ikan terdiri dari dia bagian yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenkar pencernaan (Glandula digestoria).


Pada umumnya, saluran pencernaan ikan berturut-turut dari segmen mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum dan anus, sedangkan sel atau kelenjar pencernaan terdapat pada lambung, hati dan pankreas.
Sistem Pencernaan Ikan

Saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung , pilorus, usus, rektum dan anus.

1. Mulut

Mulut terletak di ujung hidung dan juga diatas hidung, disekitar bibir pada beberapa ikan berperan sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan. Posisi mulut pada ikan sebenarnya sangat bervariasi  disetiap jenis ikan. Hal ini sangat tergantung dari kebiasaan memakan ikan. Jadi fungsi mulut adalah sebagai alat untuk memasukan makanan.

2. Rongga mulut


Pada bagian belakang mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut berhubungan langsung dengan faring. Secara anatomis organ rongga mulut terdiri adalah gigi, lidah dan organ palatin. Fungsi utama dalam rongga mulut adalah mempermudahkan masuknya makanan, dan terdapat organ pengecap yang berfngisi menyeleksi makanan.

3. Farings

Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut, masih ditemukan organ pengecap. Fungsi faring tempat penyaringan makanan dan tempat pembuangan makanan yang yang tidak bisa ditelan melalui insang.

4. Esofagus

Esofagus adalah tenggoran dari ikan yang berbentuk seperti pipa, didalam esofagus mengandung lendir berguna untuk membantu proses penelanan makanan. Selain itu, berperan juga dalam penyerapan garam melalui difgusi pasif menyebabkan konsenttarsi garam air laut yang imnum akan menurun ketikan di lambung dan usus sehingga mempermudahlan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum.

5. Lambung

Lambung pencernaan ikan memiliki diamter relatif besar dibandingkan dengan organ pencernaan lain. Besar ukuran lambung berkiatan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Pada ikan yang tidak memiliki lambung digantikan oleh usus depan yang dimodifiasi menjadi kantong yang membesar. Jadi fungsi utama lambung adalah tempat penampungan makanan dan tempat pelindung dinding lambung dari asam klorida.

6. Pilorus

Pilorus terletak di antara lambung dan usus depan. Pilorus memiliki ukuran yang kecil/menyempit. Fungsi utama piloruS sebagai pengatur pengeluaran makanan (chyme) dari lambung ke usus.

7. Usus (Intestinum)

Usus merupakan organ yang terpanjang dari saluran pencernaan. Usus tersusun dari beberapa lapisan sel epitel dan otot. Anatomi usus ikan hampir sama dengan vertebrata daratan. Didalam usus akan dieksresikan enzim-enzim pencernaan dari pankreas  (amilase, lipase dan tripsin). Fungsi utama usus adalah tempat penyerapan nutrisi makanan yang terjadi di sepanjang dinding usus halus, dan zat makanan yang tidak dicerna akan di teruskan ke rektum untuk dibuang melalui anus.

8. Rektum

Rektum merupakan saluran pencernaan terujung. Secara anatomis sulit untuk membedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara keda tersebut dapat dibedakan berdasarkan katup rektum. Rektum berfungisi dalam penyerapan air dan ion.

9. Kloaka

Kolaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran uregenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kloaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ kloaka.

10. Anus


Anus adalah ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan sejati anus terletak do sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang memiliki bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala berdekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, anus terletak jauh di depan pangkan ekor mendekati sirip dada.

Demikianlah informasi tentang Sistem Pencernaan Ikan Beserta Fungsinya. semoga artikel diatas dapat berguna dan bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan. Terima kasih.

Related Posts:

Sistem Pencernaan Pada Kambing/Domba Lengkap Dengan Fungsinya

Sistem Pencernaan Pada Kambing/Domba Lengkap Dengan Fungsinya - Pengertian sistem pencernaan adalah salah satu proses dimana pemecahan nutrien dalam bentuk molekul besar menjadi molekuk sederhana sehingga dapat mudah diserap dan digunakan oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya dalam tubuh kambing/domba.


Sistem pencernaan kambing/domba pada umumnya sama dengan ternak ruminansia lainnya seperti sapi, kerbau dan sebagainya. Sistem pencernaan kambing/domba meliputi mulut, esophagus (kerongkongan), lambung (rumen, retikulum, omasum, dan abomasum), usus halus (small intestine), usus buntu (cecum), usus besar (large intestine/colon)

Bagian dan Urutan Sistem Pencernaa Kambing/Domba

1. Mulut

Mulut adalah tempat pertama kali masuknya pakan kedalam tubuh ternak, yang tempat terjadinya penggilingan makanan secara mekanis. Didalam mulut terdapat saliva, Saliva ini  terdapat dua jenis yaitu:

    Komponen organik yang meliputi protein yang berupa enzim, amilase, maltase, serum albumin, kretinin, mucin, asam amino, asam laktat, lisosom dan beberapa hormon.
    Komponen anorganik yang meliputisodium, potassium, khlorida dan bikarbonat.

Fungsi utama saliva adalah membantu dalam penelan, melunakan makanan, dan mempercepat dalam penggilingan makanan di mulut.

2. Lambung

Ada empat lambung pada ternak ruminansia kambing/domba yaitu sebagai berikut:

    Rumen: memiliki permukaan absorbs, dilapisi oleh papila, terdiri dari empat kantong dan zona. Fungsi utama rumen adalah tempat fermentasi mikroba rumen, absorbsi (VFA dan ammonia), tempat penyimpanan bahan makanan dan tempat mixing.
    Retikulum: terdapat di perbatasan dengan rumen, akan tetapi diantara kedua tidak terdapat dinding melainkan hanya lipatan sehingga partikel pakan menjadi tercampur. Fungsi utama retikulum adalah tempat fermentasi makanan, membantu proses ruminasi, mengatasur arus ingesta ke omasum, absorbsi hasil fermentasi dan tempat kumpulnya benda asing.
    Omasum: disebut juga dengan perut buku-buku, karena permukaanya menyerupai buku. Letak disebelah kanan, berbentuk elips dan permukaan dalam berbentuk laminae. Fungsi utama omasum adalah tempat grinder, filtering, fermentasi dan tempat absorbsi.
    Abomasum: disebut juga dengan perut sejati, terletak di bawa dan apabila abomasum terdapat disebalah kiri maka abomasum menjadi sangat asam. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa. Fungsi utama abomasum adalah tempat awalnya enzimatis dan mengatur arus dihesti dari abomasum ke duedenum.

3. Usus Halus (Small Intestine)

Ada tiga bagian yang terdapat didalam usus halus yaitu Duodenum (usus dua belas jari), jejenum ( usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).

    Duedenum: organ terpenting dan bagian terpendek dari usus kecil, secara fungsional sangat penting sebagian besar dari pencernaan kimia. Panjang sangat bervariasi berkisar 8-15 cm, terletak di bagian ujung anterior yang terhubung dengan perut, sedangkan ujung posterior menyentuh bagian jejenum.
    Jejenum: terletak diantara duedenum dan ileum, memiliki panjang berkisar rata-rata 5-8 kaki atau setengah meter. pH dalam usus ini bervariasi antara netral dan sedikit basah.
    Ileum : usus penyerapan ini terdapat banyak vili (lipatan atau lekukan ), berfungsi untuk penyerapan usus halus sehingga penyerapan zat makanan akan lebih maksimal.

Fungsi utama dari usus adalah untuk menetralkan suatu kandungan asam dan basa, tempat pencernaan enzimatis dan absorbsi serta penyerapan zat.

4. Usus Buntu (Cecum)


Usus buntu atau sekum adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon yang menanjak dari usus besar. Fungsi utama usus buntu adalah tempat penyerapan air dan garam yang masih tersisa serelah proses pencernaan dari usus selesai.

5. Usus Besar (Colon/ large intestine)

Fungsi utama dari usus besar adalah penyerapan air, penyerapan vitamin, mengurangi kadar asam dan mencegah infeksi, dan dapat juga menghasilkan antibodi.

6. Rektum

Rektum adalah bagian dari usus besar. Rektum berguna untuk tempat menyimpannya feses yang akan di keluarkan melalui anus. Feses yang dikeluarkan oleh rektum mengandung cairan yang berasal dari pencernaan, mengandung bakteri dan juga serat.

Demikianlah Informasi tentang Sistem Pencernaan Kambing/domba dan Fungsinya.  Semoga berguna dan bermanfaat

Related Posts:

Sistem Pencernaan Pada Sapi Lengkap Dengan Fungsinya

Sistem Pencernaan Pada Sapi Lengkap Dengan Fungsinya - Sistem Pencernaan Sapi adalah salah satu proses metabolisme yang memproses suat zat, dilakukan secara kimiawi atau mekanik untuk menjadi nutrisi. Sistem pencernaan sapi atau hewan ruminansia (pemamah biak), seperti kambing, domba, kerbau, dll) sangatlah berbeda dengan hewan herbivora lainnya.


Hal ini dikarenakan, tumbuhan lebih sulit dicerna dibandingkan daging hewan. Selain itu, juga sel tumbuhan dilindungi dengan dinding sel yang tinggi sehingga membutuhkan akat kompleks untuk menyerap nutrisi dari tumbuhan. Berikut kita lihat bagaimana proses pencernaan makanan pada ruminansia, seperti sapi.

Sistem Pencernaan Pada Sapi Beserta Fungsinya

Sistem pencernaan hewan ruminansia, seperti sapi terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Berikut penjelasannya

1. Mulut

Didalam rongga mulut terdiri dari 2 organ yang memiliki fungsi yang penting, yaitu gigi dan lidah. Gigi pada sapi bergerigi, dengan susunan sama dengan mamalia lain, seperti Gigi seri (Insisivus) memilik fungsi menjepit makanan, Gigi taring (Caninus), Gigi geraham (Molare) memiliki bentuk datar dan lebar.  Didalam mulut juga terdapat kelenjar saliva yang berfungsi membantu proses pemecahan makanan, menjaga lambung dari mikroba dan membantu proses makanan menuju kerongkongan (Esofagus). Fungsi utama mulut digunakan untuk mengaluskan atau menghancurkan makanan agar lebih mudah dicerna.

2. Esofagus (Kerongkongan)

Esofagus adalah saluran organ penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Disaluran ini tidak mengalami proses pencernaan, hanya melintasi atau melewati saja. Esofagus hewan ruminansia, umumnya berukuran 5-8 cm, lebar tergantung dengan ukuran dan tekstur pakan dikonsumsi. Fungsi utama esfogaus (kerongkongan) digunakan sebagai penghubung atau pengantar makanan dari rongga mulut ke lambung.

3. Lambung

Lambung pada hewan ruminansia, seperti sapi terdiri dari 4 bagian yaitu rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Fungsi utama lambung digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara makanan yang akan dikunya kembali, sedangkan berikut penjelasan dan fungsi 4 bagian lambung  ruminasia pada sapi

    Rumen, rumen terletak di rongga abdomal bagian kiri, rumen ini sering disebut juga perut beludru dikarenakan permukaan terdapat papipa. Fungsi rumen digunakan untuk menyimpan materi tanaman yang dikunya sementara, dengan bakteri yang cukup banyak, protozoa bersel satu dan mikroba lainnya yang memecah makanan.
    Retikulum, retikulum sering disebut perut jalah atau hardware stomach. Retikulum terletak dekat dengan rumen dan berbetasan, namun keduanya tidak memiliki dinring penyekat. Pembatas antara rumen dan retikum hanya, berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur. Fungsi utama retikum digukan untuk membantu proses ruminasi, tempat fermentasi, absorbsi, tempat berkumpulnya benda asing dan mengatur arus ingesta ke omasum.
    Omasum, omasum sering disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Omasum terletak di sebelah kanan retikulum dan disebalah rusuk 7-11, dengan bentuk ellipis. Fungsi utama omasum digunakan sebagai grinder, filtering, fermentasi dan absorpsi makanan.
    Abomasum, abomasum sering disebut dengan perut sejati. Abomasum terletak di bagian kanan bawah, jika kondisi asam akan berpindah kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa berguna untuk melindungi sel yang dicerna oleh enzim. Selain itu, abomasum terdiri dari 3 bagian yaitu Kardia (sekresi mukus), Fundika (pepsinogen, renin, HCL dan mukus), dan Pilokorika ( sekresi mukus). Fungsi utama abomasum digunakan sebagai tempat awal atau permulaan pencernaan enzimatis.

4. Usus Halus ( Intestine tenue)

Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu, duedenum, jejenum dan ileum. Usus halus juga merupakan organ sistem pencernaan yang terpanjang dibandingkan dengan organ lain, panjang usus sapi berkisar 40 meter bahkan lebih. Fungsi utama usus halus digunakan untuk penyederhaan zat dari kompleks diurai dalam bentuk yang lebih sederhana. Adapun penjelasan dari 3 bagian dari usus halus adalah sebagai berikut:

    Duedenum (usus dua belas jari), berfungsi untuk mencerna makanan secara kimiawi dengan bantuan enzim-enzim pencernaan yang berasal dari organ pankreas.
    Jejenum (usus kosong), berfungsi untuk melakukan pencernaan dan penyebaran berbagai komponen terutama air, karbohidrat, proetin dan vitamin serta komponen bersifat lipofilik.
    Ileum (usus penyerapan), berfungsi untuk menyerap komponen makanan yang tidak diserap oleh organ jejenum.

5. Usus Besar (Intestinum crassum)

Usus besar memiiki panjang kurang lebih 1 meter, terdiri dari kolon ascendens, kolon tranversum dan kolon descendens.  Diantara usus halus dan usus besar terdapat juga usus buntu (sekum). Pada bagian sekum terdapat benjolan kecil yang disebut apandeik yang berisi sel darah putih yang berperan sebagai imunitas. Fungsi usus besar digunakan untuk proses penyerapan air,  melakukan penerapan berbagai jenis vitamin, mengurangi keasaman dan mencegah terjadinya infeksi.

6. Rektum

Rektum adalah bagian akhir dari usus besar, dibagian ini feses akan tersimpan sebelum dikeluarkan melalui anus. Bagian rektum dilapisi oleh mukosa dan juga pembulu darah, disini juga terjadi pengontrolan kontraksi oto sehingga feses segera dikeluarkaan melalui anus.

Demikianlah informasi tentang  Sistem Pencernaan Pada Sapi Beserta Fungsinya.  Semoga berguna dan bermanfaat, terima kasih.

Related Posts:

Sistem Pemvernaan Pada Sapi Lengkap Dengan Fungsinya

Sistem Pemvernaan Pada Sapi Lengkap Dengan Fungsinya - Sistem Pencernaan Sapi adalah salah satu proses metabolisme yang memproses suat zat, dilakukan secara kimiawi atau mekanik untuk menjadi nutrisi. Sistem pencernaan sapi atau hewan ruminansia (pemamah biak), seperti kambing, domba, kerbau, dll) sangatlah berbeda dengan hewan herbivora lainnya.


Hal ini dikarenakan, tumbuhan lebih sulit dicerna dibandingkan daging hewan. Selain itu, juga sel tumbuhan dilindungi dengan dinding sel yang tinggi sehingga membutuhkan akat kompleks untuk menyerap nutrisi dari tumbuhan. Berikut kita lihat bagaimana proses pencernaan makanan pada ruminansia, seperti sapi.

Sistem Pencernaan Pada Sapi Beserta Fungsinya

Sistem pencernaan hewan ruminansia, seperti sapi terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Berikut penjelasannya

1. Mulut

Didalam rongga mulut terdiri dari 2 organ yang memiliki fungsi yang penting, yaitu gigi dan lidah. Gigi pada sapi bergerigi, dengan susunan sama dengan mamalia lain, seperti Gigi seri (Insisivus) memilik fungsi menjepit makanan, Gigi taring (Caninus), Gigi geraham (Molare) memiliki bentuk datar dan lebar.  Didalam mulut juga terdapat kelenjar saliva yang berfungsi membantu proses pemecahan makanan, menjaga lambung dari mikroba dan membantu proses makanan menuju kerongkongan (Esofagus). Fungsi utama mulut digunakan untuk mengaluskan atau menghancurkan makanan agar lebih mudah dicerna.

2. Esofagus (Kerongkongan)

Esofagus adalah saluran organ penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Disaluran ini tidak mengalami proses pencernaan, hanya melintasi atau melewati saja. Esofagus hewan ruminansia, umumnya berukuran 5-8 cm, lebar tergantung dengan ukuran dan tekstur pakan dikonsumsi. Fungsi utama esfogaus (kerongkongan) digunakan sebagai penghubung atau pengantar makanan dari rongga mulut ke lambung.

3. Lambung

Lambung pada hewan ruminansia, seperti sapi terdiri dari 4 bagian yaitu rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Fungsi utama lambung digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara makanan yang akan dikunya kembali, sedangkan berikut penjelasan dan fungsi 4 bagian lambung  ruminasia pada sapi

    Rumen, rumen terletak di rongga abdomal bagian kiri, rumen ini sering disebut juga perut beludru dikarenakan permukaan terdapat papipa. Fungsi rumen digunakan untuk menyimpan materi tanaman yang dikunya sementara, dengan bakteri yang cukup banyak, protozoa bersel satu dan mikroba lainnya yang memecah makanan.
    Retikulum, retikulum sering disebut perut jalah atau hardware stomach. Retikulum terletak dekat dengan rumen dan berbetasan, namun keduanya tidak memiliki dinring penyekat. Pembatas antara rumen dan retikum hanya, berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur. Fungsi utama retikum digukan untuk membantu proses ruminasi, tempat fermentasi, absorbsi, tempat berkumpulnya benda asing dan mengatur arus ingesta ke omasum.
    Omasum, omasum sering disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Omasum terletak di sebelah kanan retikulum dan disebalah rusuk 7-11, dengan bentuk ellipis. Fungsi utama omasum digunakan sebagai grinder, filtering, fermentasi dan absorpsi makanan.
    Abomasum, abomasum sering disebut dengan perut sejati. Abomasum terletak di bagian kanan bawah, jika kondisi asam akan berpindah kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa berguna untuk melindungi sel yang dicerna oleh enzim. Selain itu, abomasum terdiri dari 3 bagian yaitu Kardia (sekresi mukus), Fundika (pepsinogen, renin, HCL dan mukus), dan Pilokorika ( sekresi mukus). Fungsi utama abomasum digunakan sebagai tempat awal atau permulaan pencernaan enzimatis.

4. Usus Halus ( Intestine tenue)

Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu, duedenum, jejenum dan ileum. Usus halus juga merupakan organ sistem pencernaan yang terpanjang dibandingkan dengan organ lain, panjang usus sapi berkisar 40 meter bahkan lebih. Fungsi utama usus halus digunakan untuk penyederhaan zat dari kompleks diurai dalam bentuk yang lebih sederhana. Adapun penjelasan dari 3 bagian dari usus halus adalah sebagai berikut:

    Duedenum (usus dua belas jari), berfungsi untuk mencerna makanan secara kimiawi dengan bantuan enzim-enzim pencernaan yang berasal dari organ pankreas.
    Jejenum (usus kosong), berfungsi untuk melakukan pencernaan dan penyebaran berbagai komponen terutama air, karbohidrat, proetin dan vitamin serta komponen bersifat lipofilik.
    Ileum (usus penyerapan), berfungsi untuk menyerap komponen makanan yang tidak diserap oleh organ jejenum.

5. Usus Besar (Intestinum crassum)

Usus besar memiiki panjang kurang lebih 1 meter, terdiri dari kolon ascendens, kolon tranversum dan kolon descendens.  Diantara usus halus dan usus besar terdapat juga usus buntu (sekum). Pada bagian sekum terdapat benjolan kecil yang disebut apandeik yang berisi sel darah putih yang berperan sebagai imunitas. Fungsi usus besar digunakan untuk proses penyerapan air,  melakukan penerapan berbagai jenis vitamin, mengurangi keasaman dan mencegah terjadinya infeksi.

6. Rektum

Rektum adalah bagian akhir dari usus besar, dibagian ini feses akan tersimpan sebelum dikeluarkan melalui anus. Bagian rektum dilapisi oleh mukosa dan juga pembulu darah, disini juga terjadi pengontrolan kontraksi oto sehingga feses segera dikeluarkaan melalui anus.

Demikianlah informasi tentang  Sistem Pencernaan Pada Sapi Beserta Fungsinya.  Semoga berguna dan bermanfaat, terima kasih.

Related Posts:

Sistem Pencernaan Pada Katak/Amphibi Lengkap Dengan Fungsinya

Sistem Pencernaan Pada Katak/Amphibi Lengkap Dengan Fungsinya - Katak atau dikenal dengan kodok,  Katak adalah binatang amfibi pemakan serangga yang hidup di air tawar atau daratan, berkulit licin, berwarna hijau muda atau kecokelat-cokelatan, dengan kaki belakang lebih panjang, sehingga pandai melompat dan berenang.

Sistem pernapasan katak, berupa paru-paru, kulit dan insang. Paru-paru katak berjumlah sepasang, struktur berupakantong tipis yang elastis, dilengkap dengan lipasan-lipatan pada permukaan dinding dalam berguna untuk memperluas permukaan. Insang pada katak berupa 3 pasang pada bagian luar, yang terdapat lipatan-lipatan yang  mengandung pembuluh kapiler darah.

Mekanisme Pernapasan Katak


Pada katak, baik saat menghirup udara (berinspirasi) maupun mengeluarkan (berekspirasi) CO2 mulut pada katak akan selalu tertutup. Hal ini dikarenakan pernapasan pada katak diatur oleh kontraksi dan relaksi otot perut dan otot rahang bawah. Alat pernapasan katak ini terdiri dari: rongga mulut –koanne-paru-paru.

1. Inspirasi

Pertama oto stemohioideus akan berkontraksi sehingga rongga mulut akan membesar. Hal ini menyebabkan udara masuk kedalam rongga mulut, lalu menuju ke tenggorikan lewat ke koane. Kemudian koane akan tertetutup oleh klep, yang dikuti dengan berkontraksinya otot rahang bawah dan otot geniohiodeus yang menyebabkan rongga mulut mengecil.

2. Ekspirasi

Fase ini ditandai degan mengendurnya otot rahang bawah dan berkontraksinya otot perut dan otot sternihiodeus, sehingga paru-paru akan mengecil dan udara akan terdorong ke rongga mulut. Kemudian klep koane membuka, sementara celak tekak akan menutup sehingga terjadi kontraksi ragang bawah yang diikuti dengan berkontraksinya otot genuohioideus. Sehingga rongga mulut akan mengecil dan udara akan terdorong CO2 akan keluar melalui koane.

Catatan:

Pernapasan dengan kulit pada katak berlangsung di darat maupun air. Kulit katak selalu basah agar dapat berguna sebagai alat pernapasan. Selain itu, kulit katak yang tipis mengandung kapiler-kapiler darah dan dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar dibagian korium atau dermis serta di bawah kulit.
       
Demikianlah informasi mengenai “Sistem Pernapasan Katak (Amphibi)”. Semoga artikel diatas dapat berguna dan bermanfaat, terima kasih.

Related Posts:

Sistem Pencernaan Burung/Aves Lengkap Dengan Fungsinya

Sistem Pencernaan Burung/Aves Lengkap Dengan Fungsinya - Burung (Aves) adalah hewan vertebrata yang memiliki sistem pencernaan, seperti ayam, bebek, dan unggas lainnya tersusun atas saluran dan kelenjar pencernaan. Sistem pencernaan burung sangat sederhana agar cepat memproleh energi dan melakukan sebuah adaptasi pada organ-organ tertentu dalam menurunkan massa tubuh.


Saluran pencernaan burung, meliputi rongga mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, ampela, usus halus, usus besar dan klaoka.

A. Sistem pencernaan burung dibedakan menjadi 3 yaitu:

1. Sistem Pencernaan Secara Mekanik

Sistem pencernaan secara mekanik pada burung terjadi di rongga mulut dengan bantuan lidah, yang akan mendorong makanan menuju kerongkongan. Kemudian dari kerongkongan ke tembolok dan menuju ke empedal.

2. Sistem Pencernaan Secara Enzimatis

Sistem pencernaan secara enzimatis terjadi di mulut dengan bantuan enzim ptialin, di lambung  dengan bantuan asam kloroda, di dalam usus halus dengan bantuan enzim yang di hasilkan ole prankreas.

3. Sistem Pencernaan Secara Biologis


Sistem pencernaan secara biologis di bantu dengan bakteri, atau disebut mikrobiologi, biasanya terjadi di dalam usus besar.

B. Urutan Sistem Pencernaan Pada Burung

1. Rongga Mulut

Di dalam rongga mulut, pakan dicampur dengan air ludah dan enzim ludah (Saliva). Air ludah berfungsi sebagai bahan lubrikas dan juga sebagai enzim dalam proses pencernaan secara enzimatis.

2. Tembolok (Crop)

Tembolok (crip) terdapat didalam tenggorokan bagian akhir, tenggorokan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di bagian ini pakan tidak mengalami proses pencernaan apapun, pakan hanya melewati saluran ini. Tembolok juga berfungsi sebagai tempat menimbun makanan dan minuman.

3. Lambung (Proventrikulus)

Di dalam lambung akan mengalami proses pencernaan secara enzimatis dengan bantuan getah lambung. Lambing akan akan menghasilkan enzim pepsin, renin dan asam klorida (HCL). Fungsi utama lambung iala untuk menyimpan makanan sekaligus mencerna makanan.

4. Ampela (Gizzard)


Di dalam ampel terjadi proses pelumatan pakan yang dibantu denga grit. Grit umumnya berupa kerikil/batu kecil, pecahan kaca, remukan kerang dll. Grit ini membantu gizzard dalam melumatkan pakan menjadi partikel-partikel kecil agar permukaan pakan lebih mudah dicerna dan lebih luas menerma penetrasi enzim-enzim pencernaan.

5. Usus Halus


Usus halus pada burung terususun atas doudenum, jejenum dan ileum. Di doudenum terjadinya proses penyerapan makanan. Proses pencernaan usus halus di bantu dengan enzim prankreas, cairan empedu dan enzim usus. Empedu berfungsi untuk mengelmulsikan lemak dan mengaktifkan lipase dan menghidrolisis lemak. Fungsi utama usus adalah melindungi dinding duodenum dari pengaruh suasana asam dari lambung.

6. Usus Besar


Di Dalam usus besar masih terdapat substansi pakan yang belum di cerna dan tidak terabsorbsi oleh usus halus, seperti selulosa dan hemiselulosa. Sebagian besar air akan di serap di dalam usus besar, selanjutnya akan bermuara di rektum dan akan di buang melalui kloaka.

7. Kloaka

Burung dan beberapa hewan vertebrata lainnya tidak memiliki anus, namun memiliki saluran pembuangan yang disebut kloaka. Kloaka adalah sistem pencernaan terakhir, yaitu tempat pembuangan dari saluran urin, saluran reproduksi dan saluran pencernaan.

Demikianlah informasi tentang Sistem Pencernaan Burung (Aves) Beserta Fungsinya.  Semoga artikel diatas dapat berguna dan bermanfaat.

Related Posts:

Sistem Pencernaan Kucing Lengkap Dengan Fungsinya

Sistem Pencernaan Kucing Lengkap Dengan Fungsinya - Kucing (Felis silvestris catus atau Felis catus) adalah hewan peliharaan yang sudah didomestikasi sejak lama.  Kucing adalah peliharaan yang sudah dikenal dan banyak di gemari oleh berbagai kalangan. Hal tersebut, dikarenakan kucing memiliki sifat mudah dijinakan, mudah akrap, dan memiliki bulu serta warna yang beragam.


Berbicara tentang sistem pencernaan kucing dibedakan beberapa menjadi organ, yaitu mulut, kerongkongan, perut (stomach), usus halus, usus besar, rektum dan anus. Lebih jelasnya perhatikan ulasan dibawah ini.

Sistem Pencernaan Kucing dan Fungsinya

1 .Mulut

Mulut adalah sistem pencernaan awal masuknya makanan kucing. Di dalam mulut ada terdapt 12 gigi seri kecil dibagian depan, 10 gigi taring, dan 10  geraham depan serta memiliki lidah yang berfungsi sebagai membantu proses penelatan dan memarut atau merobek daging yang dibantu dengan air saliva (air liur).

2. Kerongkongan (Esopagus)

Kerongkongan adalah tempat menyalurkan dan penghubung antara tenggorokan degan lambung yang berupa saluran, seperti selang kecil. Fungsi utama kerongkongan sebagai tempat penyaluran makanan dari mulut menuju ke lambung.

3. Perut (Stomach)Perut kucing memiliki struktur seperti kantung yang dapat menyimpan makanan dalam jumlah besar. Permukaan didalam perut kucing dalah serangkaian lipatan, yang disebut lambung berfungsi untuk membantu mengolah dan mencerna makanan.

4. Usus Halus (Small intestine)

Usus halus/kecil memiliki struktur seperti tabung, yang membentang antara perut dan usus besar. Usus halus ini adalah bagian terpanjang dari saluran sistem organ pencernaan lainnya. Usus halus ini memiliki 3 bagian yaitu, duodenum (usus yang mempel pada perut), jejenum (usus terpanjang bagian tengah), ileum (usus terpendek yang menghubungkan usus halus dengan usus besar).

5. Usus Besar (Large intestine)


Usus besar pada kucing pada dasarnya adalah penghubung antara usus halus ke anus. Fungsi utama adalah menyerap air dari tinja yang diperlukan, sehingga menjaga tingkat hidrasi tubuh yang konstan. Fungsi lain adalah menyimpan bagian kotoran yang akan dikeluarkan tubuh.

6. Rektum dan Anus

Rektum dan anus adalah tempat akhir dari sistem pencernaan. Fungsi utama adalah tempat  kotoran terbentuk dan terkumpul yang akan dikeluarkan melalui anus.

Demikianlah informasi tentang Sistem Pencernaan Kucing Beserta Fungsinya.  Semoga artikel diatas dapat berguna dan bermanfaat. Terima kasih.

Related Posts:

Pengertian, Fungsi, Struktur Ribosom Lengkap

Pengertian, Fungsi, Struktur Ribosom Lengkap - Ribosom adalah organel yang mensintesis protein. Protein dibutuhkan untuk banyak fungsi seluler seperti memperbaiki kerusakan atau mengarahkan proses kimiawi. Ribosom dapat ditemukan mengapung di dalam sitoplasma atau menempel pada retikulum endoplasma. Ribosom terdiri dari dua komponen utama, yaitu subunit ribosom kecil (membaca RNA) dan subunit besar (bergabung dengan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida). Berikut adalah penjelasan fungsi ribosom.


A. Pengertian Ribosom
Ribosom adalah salah satu organel yang memiliki ukuran relatif kecil dan padat yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein.  Ribosom memiliki diameter 17-20 nm, terdiri dari dua sub unit  yaitu RNA sekitar 65% dan Protein Sekitar 35%.

Ribosom  berasal dari kata “Rib” yang berasal dari asam ribonuleat dan menambahkan kata “Soma” yang berarti tubuh. Adapun defenisi lain dari ribosom adalah organel yang terdiri dari protein ribosm (Riboprotein) dan asam ribonukleat  (ribonucleoprotein).

B. Struktur Ribosom

Struktur ribosom memiliki dua komponen utama yaitu subunit kecil dan subunit besar. Kedua subunit masih saling berkaitan dalam pembentukan protein baru yang akan dihasilkan dan kedua subunit terdiri dari  untaian beberapa RNA dan berbagai macam protein.

    Subunit kecil: subunit ini sebenarnya tidak memiliki ukuran yang terlalu kecil, hanya lebih kecil dibandingkan dengan subunit besar. Subunit kecil berguna untuk mengalirkan/menyampaikan informasi selama sintesis protein. Hal ini disebut dengan sebutan “40S” dalam sel eukariotik dan “50S” dalam sel prkariotik.
    Subunit besar: subunit besar berisi sebuah lokasi/tempat dimana ikatan baru yang akan dibuat untuk membuat protein. Hal ini disebut dengan “60S” dalam sel eukariotik dan “50S” dalam sel prokariotik
    Hruf “S” dalam nam subunit adalah satuan ukuran dan singakatan dari unit Sverdberg.

1. Sintesis Protein

Tugas utama dari ribosom adalah untuk membuat protein untuk sel. Ada banyak jumlah/ratusan protein yang sangat diperlukan  untuk sel, sehingga ribosom memberikan perunjuk khusus cara untuk membuat setiap protein, hal ini datang dari inti dalam bentuk RNA. MRNA (Massenger RNA) memberi pesan khusus dalam bentuk kode-kode tertentu bertujuan agar ribosom dapat tahu bagai mana membentuk protein

2. Translasi

Translasi adalah proses mengambilnya informasi dari MRNA dan mengubahnya menjadi dalam bentuk protein. Berikut ada beberapa langkah ribosom untuk membuat protein adalah sebagai berikut:

    Kedua subunit digabungkan bersama dengan MRNA (Messenger RNA).
    Ribosom menemukan starter (memulai) tempat yang benar pada RNA disebut Kolon.
    Ribosom bergerak kebagian bawah RNA, kemudian membaca petunjuk tentang asam amino untuk melekatkan protein. Setiap tiga huruf tersebut pada RNA merupakan asam amino baru.
    Ribosom akan menempel pada asam amono untuk membentuk dan membangun protein.
    Ribosom akan berhenti membentuk protein ketika sudah mencapai kode “stop” dalam RNA ini akan mengatakan bahwa protein sudah siap.

C. Fungsi Ribosom

Fungsi utama ribosom adalah sebagai berikut:

    Sebagai tempat sintesi protein.
    Sebagai mesin yang mengatur dan memiliki komponen-komponen yang terlibat dalam sintesis protein.
    Digunakan untuk mengikat asam-asam amino yang ada di sitiplasma.

Demikianlah informasi singkat mengenai Pengertian Ribosom, Struktur dan Fungsi Ribosom semoga dapat berguna dan bermanfaat. Terima Kasih.

Related Posts: